Modifikasi Mobil Berpenampilan Stance, Jangan Asal-asalan Ceper

amerarentacar.com – Trend style modifikasi stance alias ceper tekuk pada kendaraan motor beroda 4 tetap semakin berkembang terakhir ini. Bahkan juga, cukup banyak yang memasukkannya di mobil berdimensi lebih besar. Andre Mulyadi, salah satunya pendiri National Modificator dan Aftermarket Association (NMAA) menjelaskan, hal itu karena gampangnya perubahan yang sudah dilakukan atau dapat ditangani sendiri. “Mendapat sumber atau beberapa bahan yang dibutuhkan gampang. Dan, pas untuk diterapkan nyaris di semua tipe mobil, menjadi tidaklah aneh,” katanya ke Kompas.com baru saja ini.

Namun, modifikasi berpenampilan stance mempunyai kesusahan tertentu dan tidak bisa dilaksanakan dengan asal-asalan (tidak mempunyai pengetahuan cukup). Apalagi, apabila sudah berlebihan seperti menggunting sejumlah bagian.

Stance adalah saluran modifikasi mobil yang memusatkan pada bidang kaki-kaki dan gabungan pelek dengan ban. Bukan mengganti ground clerance saja, roda sisi atas tertarik ke sementara sisi bawahnya melebar.

Hingga, mobil jadi lebih ceper namun masih tetap aman jika dipakai karena kombinasi besar tubuh mobil, kaki-kaki, dan pelek tidak kontras.

Dalam kontes modifikasi, juri akan memandang style stance pada beberapa titik. Keseluruhannya ialah mengenai pembagian di antara kaki-kaki dengan body mobil.

“Ukuran pelek tentukan di saluran modifikasi ini, termasuk proporsinya dibanding ukuran mobil. Belum juga, perubahan pada body supaya menampung peralihan pelek itu (contoh radius fender sampai wide bodi),” kata Husna Sugiana, salah satunya juri Indonesia Automodified (IAM).

Di kesempatan berlainan, salah satunya modifikator rumahan Gagal Genk, Hengky mengatakan jika modifikasi stance bukan asal membuat mobil ceper.

Banyak yang pantas jadi perhatian, apalagi jika mobil itu harus dipakai.

“Jika modifikasi berpenampilan stance itu kaki-kaki dan mesin yang terpenting untuk diperhatikan. Karena akan ada banyak titik yang dipotong seperti per atau kaki-kakinya itu sendiri. Agar aman, lebih bagus gunakan air suspension,” kata dia.

“Lantas, lihat kemampuan mobil sesudah dilaksanakan hal itu. Karena ditakuti balon-nya terkena jika mobil digunakan kecepatan yang cukup tinggi. Tidak dapat mobil dipakai kuat seperti saat sebelum diubah,” tambah Hengky.